Pengenalan Alat Ukur "Dasar Teknik Elektro"
Pengenalan Alat Ukur "Dasar Teknik Elektro"
Assalamualaiku, selamat pagi semuanya, selamat datang di Materi tentang praktikum dasar teknik elektro. Pada postingan-postingan kedepan admin blog akan membahas mengenai materi-materi Praktikum dasar teknik elektro. Sebelumnya saya sudah bahas secara tuntas tentang materi Praktikum Pemrograman Komputer, dari mulai bahasa C/C++ hingga Matlab. Oke langsung saja, kita mulai bahasan materi pertama kita yaitu tentang "Pengenalan Alat Ukur".
1.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menggunakan
berbagai alat ukur dasar di bidang teknik elektro
2.
Indikator Pencapaian
a. Mahasiswa dapat mengukur
arus, tegangan, hambatan, kapasitansi dan induktansi dengan benar
b. Mahasiswa dapat menggunakan
alat ukur multimeter dan LCR-meter dengan benar
c. Mahasiswa dapat menggunakan
osiloskop untuk mengukur frekuensi dan tegangan dengan benar
d. Mahasiswa dapat
mengoperasikan AFG dengan benar
3.
Alat dan Bahan
a. Resistor, Induktor,
Kapasitor
b. Power Supply
c. LCR -Meter
d. Multimeter
e. AFG (Audio Frekuency Generator)
f. CRO (Cathode Ray
Oscilloscope)
- Resistor
Resistor merupakan salah
satu komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik.Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistansi dan daya resistor tersebut.Resistor yang
paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi
karbon, dan metal film.Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan cincin
warna yang melingkar di badan resistor.Dengan mengetahui kode cincin warna
resistor tersebut, kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor beserta
toleransinya.Berikut daftar warna resistor dan arti nilainya.
Contoh 1:
Pertanyaan: Sebuah resistor mempunyai 4 gelang berwarna hijau-biru-kuning-emas.
Tentukan nilai resistor tersebut.
Jawab: Warna hijau-biru-kuning-emas berarti 56 x 104Ω
dengan toleransi 5%. Bisa ditulis sebagai 560000Ω ± 5% = 560 KΩ ± 5%.
Contoh 2:
Pertanyaan: Sebuah resistor mempunyai 5 gelang berwarna hijau-biru-hitam-orange-cokelat.
Tentukan nilai resistor tersebut.
Jawab: Warna hijau-biru-kuning-emas berarti 560 x 103Ω
dengan toleransi 1%. Bisa ditulis sebagai 560000Ω ± 1% = 560 KΩ ± 1%.
Contoh 3:
Pertanyaan: Sebuah resistor mempunyai 5 gelang berwarna hijau-biru-kuning-emas.
Tentukan nilai resistor tersebut.
Jawab: Warna cokelat-hitam-hitam-perak-cokelat berarti 100 x 10-2Ω
dengan toleransi 1%. Bisa ditulis sebagai 1 Ω ± 1% = 1Ω ± 1%.
Ada beberapa jenis
resistor yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika.Masing-masing jenis
resistor mempunyai fungsi dan simbol yang berbeda-beda. Beberapa simbol
resistor dalam rangkaian elektronis ditunjukkan pada gambar berikut:
Dalam persamaan matematis, resistor diberi notasi dengan huruf “R” dan mempunyai satuan ohm (Ω). Karena
nilai resistansi pada umumnya bernilai besar maka dalam penulisan nilainya
sering digunakan tambahan simbolpada satuannya seperti “k” untuk kilo (103)
dan “M” untuk mega (106).
- Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah perangkat/komponen elektronikayang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik). Zat
dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk
membedakan jenis-jenis kapasitor.Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan
masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya.
Sifat dasar kapasitor
adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current) tetapi dapat dilalui
arus AC (Alternating Current) dan
juga dapat berfungsi sebagai impedansi (Resistansi yang nilainya tergantung
dari frekuensi).Kapasitor dilambangkan dengan garis sejajar (-| |-) dan
disimbolkan dengan notasi “C”. Satuan kapasitas kapasitor adalah Farad (F). Kapasitas
kapasitor pada umumnya bernilai kecil yaitu dari orde 10-12 (nF)
sampai dengan 10-3 (mF).
Berdasarkan polaritas-nya,
kapasitor terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non
polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang mempunyai
polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai
kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan
dielektrik.Sedangkan kapasitor non polar adalah jenis kapasitor yang tidak
memiliki polaritas positif dan negatif, sehinggapenggunaan kapasitor ini tidak
perlu memperhatikan polaritas-nya.Kapasitor ini biasanya memiliki nilai
kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika.
Jenis kapasitor juga dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan bahannya, yaitu jenis kapasitor
keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer,
kapasitor polyester film, electric double, super kapasitor, trimer dan
kapasitor tuning. Beberapa jenis kapasitor tersebut ditunjukkan pada gambar 1.3.
- Induktor
Induktor atau kumparan
adalah salah satu komponen pasif elektronika yang tersusun dari lilitan kawat
dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya
bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor termasuk komponen
elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik.Pada umumnya induktor dibuat
dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan.Induktor
bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat
beresonansi pada frekuensi tertentu. Henry disebut satuan induktansi dimana
(h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry) dengan notasi penulisan
huruf “L”.
Suatu induktor disebut
ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan
tidak memboroskan energi.Pada kenyataanya sebuah induktor adalah kombinasi dari
induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi.Lantaran kapasitas
parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu
frekuensi.Induktor berinti magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi
kawat, namun bisa memboroskan energi di dalam inti karena dampak histeresis,
dan bisa mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan pada arus tinggi.
Macam-macam induktor
menurut bahan pembuat intinya dapat dibagi 4 sebagaimana ditunjukkan pada
gambar berikut ini :
- Tegangan
AC dan DC
Berdasarkan polaritasnya, tegangan dan arus listrik
dibagi menjadi dua yaitu tegangan/arus listrik searah (DC = direct current) dan tegangan/arus
listrik bolak balik (AC = alternating
current). Ciri dari tegangan bolak-balik (AC) adalah adanya rentang waktu
dimana tegangan tersebut berpolaritas positif dan ada rentang waktu dimana
tegangan tersebut berpolaritas negatif dan dua rentang waktu tersebut selalu
terulang secara periodik.Tegangan AC yang paling umum adalah tegangan AC yang
berbentuk sinusoidal seperti pada gambar 1.5.
Di Indonesia
sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN,
Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan
standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa
adalah 220 volt.
Tegangan dan
arus searah (DC) adalah tegangan dan arus yang polaritasnya tetap, atau tidak
ada perubahan polaritas pada sumber tegangan/arus DC. Ciri dari tegangan dan
arus DC adalah polaritas potensial di suatu titik terhadap titik lainnya adalah
sama. Jika suatu titik mempunyai potensial yang lebih tinggi dari titik
acuannya (misalkan ground) maka
dikatakan titik tersebut mempunyai potensial yang positif dan tidak akan pernah
mempunyai potensial negatif. Contoh bentuk tegangan DC apabila dilihat
menggunakan osiloskop.
0 Response to "Pengenalan Alat Ukur "Dasar Teknik Elektro""
Post a Comment